Rabu, 13 Maret 2013

Management Komunikasi


A. Pengertian Manajemen

Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman.Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilahmanajemen mengandung tiga pengertian yaitu:Manajemen sebagai suatu proses,1.Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen,2.Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science)Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yangdiberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertianyang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi.Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses denganmana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.Selanjutnya,

Hilman

mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melaluikegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitasmanajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalamsuatu badan tertentu disebut manajemen.Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu pnegetahuan. Mengenaiinipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemenadalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnyakedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.<1>Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbinganatau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksudyang nyata. Manajemen juiga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata lain seni adalah kecakapanyang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.Menurut

Mary Parker Follet

manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaanmelalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa sajayang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.Itulah manajemen, tetapi menurut Stoner bukan hanya itu saja. Masih banyak lagi sehingga tak ada satudefinisi saja yang dapat diterima secara universal. Menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi damenggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

DEFINISI KOMUNIKASI

Komunikasi ada di mana-mana, di rumah, dikampus, di Mesjid, di Kantor dan sebagainya. Komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan kita. We cannot not to communicate. Sebuah penelitian (Applboum, 1974 : 63) menyebutkan bahwa tiga perempat (70%) waktu bangun kita digunakan untuk berkomunikasi – membaca, menulis dan mendengarkan (We spend an estimated three-fourths of our waking hours in some form of communications-reading, writing, speaking and listening) Komunikasi menentukan kualitas hidup kita.

Komunikasi ialah proses menyalurkan informasi, ide, penjeleasan, perasaan, pertanyaan dari komunikator kepada komunikan. Komunikasi merupakan sesuatu yang sangat pokok, yang dalam prosesnya terdapat tujuan:

1. Menentapkan dan menyebarkan maksud dari pada suatu usaha.

2. Mengembangkan rencana-rencana untuk mencapai tujuan.

3. Mengorganisasikan sumber-sumber daya manusia dan sumber daya lainnya seperti efektif dan efisien.

4. Memilih, mengembangkan, menilai anggota organisasi.

5. Memimpin, mengarahkan, memotivasi dan menciptakan suatu iklim kerja di mana setiap orang mau memberikan kontribusi.

Di samping tujuan tersebut, unsur-unsur komunikasi meliputi ; harus ada suatu sumber, harus ada suatu maksud atau tujuan, adanya suatu berita atau informasi, harus ada suatu saluran atau media komunikasi, dan harus ada penerima berita.

Sesuai dengan tujuannya bahwa  terjadinya komunikasi mempunyai beberapa fungsi, antara lain :

· Fungsi informasi

· Fungsi komando akan perintah,

· Fungsi mempengaruhi dan penyaluran, dan

· Fungsi integrasi.

Proses komunikasi akan efektif apabila komunikator melakukan peranannya, sehingga terjadinya suatu proses komunikasi yang baik dan sesuai dengan harapan, di mana gagasan-gagasan atau ide dibahas dalam suatu musyawarah antara komunikator dengan komunikan, dan terjadi pemahaman tentang informasi atau segala sesuatu hal menjadi pokok dari pembahasan untuk mengarah pada  kesepakatan dan kesatuan dalam pendapat. Selanjutnya bahwa dalam proses komunikasi terbagai dalam dua macam, yang meliputi komunikasi aktif dan komunikasi pasif.

PENGERTIAN MANAJEMEN

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasisan, pengarahan dan pengawasan dengan memberdayakan anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Handoko, 2003: 8). Menajemen sering juga didefinisikan sebagai seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Para manejer mencapai tujuan organisasi dengan cara mengatur orang lain untuk melaksanakan tugas apa saja yang mungkin diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut (Stoner, 1996 : 7)

MANAJEMEN KOMUNIKASI

Menurut Kaye (1994), kelahiran subdisiplin manajemen komunikasi tidak terlepas dari adanya tuntutan untuk lebih membumikan ilmu komunikasi di tataran dunia nyata. Manajemen komunikasi lahir karena adanya tuntutan umtuk menjembatani antara teoritisi komunikasi dengan praktisi komunikasi. Para teoritisi menghadapai keterbatasan dalam mengaplikasikan pengetahuan yang dimilkinya. Sementara para praktisi komunikasi mengalami keterbatasan pada rujukan teoritis atau ilmu komunikasi.

PENGERTIAN

· Michael kaye (1994)
Communication management is how people manage their communication processes through construing meanings about their relationships with others in various setting. They are managing their communication and actions in a large of relationship – some personal some professional.
Bagaimana orang-orang mengelola proses komunikasi dalam hubungannya dengan orang lain dalam setting atau konteks komunikasi.

· Menurut Parag Diwan (1999)
Manajemen komunikasi adalah proses penggunaan berbagai sumber daya komunikasi secara terpadu melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan unsur-unsur komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

· Menurut Antar Venus
Manajemen komunikasi adalah proses pengelolaan sumber daya komunikasi yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pertukaran pesan yang terjadi dalam berbagai konteks komunikasi. Konteks komunikasi yang dimaksud disini berarti tataran komunikasi individual, interpersonal, organisasional, governmental, sosial, atau bahkan internasional.

MANAJEMEN KOMUNIKASI SEBAGAI KAJIAN ILMU

Manajemen komunikasi sangat identik dengan interaksi sosial. Ada kalanya kita harus mampu untuk memposisikan diri dengan tepat dalam situasi tertentu, kita juga harus mampu menghadapi dan menjalin kerjasama dengan orang lain tanpa mencampurnya dengan urusan pribadi. Ini merupakan sebagian alasan diperlukannya sikap professional dalam diri anda masing-masing. Manajemen komunikasi berada di dalam dan diantara sistem sosial. Manajemen komunikasi meliputi P4I (Penerimaan, Pengolahan, Penyimpanan, dan Penyampaian Informasi) dalam sub-sub sistem soaial, diantaranya adalah individu, kelompok, organisasi, massa, dan masyarakat. Karena itu, di jurusan Manajemen Komunikasi FIKOM UNPAD terdapat mata kuliah initi yang berhubungan dengan P4I dalam sub-sub s

istem sosial, yaitu:

· Psikologi Komunikasi

· Retorika

· Komunikasi Interpersonal

· Komunikasi Kelompok

· Komunikasi Organisasional

· Komunikasi Pemasaran

· Komunikasi Persuasif

· Komunikasi Pemasaran

· Perencanaan Komunikasi

· Analisis Sistem Informasi

· Metodologi Penelitian Komunikasi

· Komunikasi soaial pembangunan

Kajian Manajemen Komunikasi

Mempelajari perspektif, paradigma, teori, model, metodologi penelitian, dan konsep-konsep komunikasi serta aspek-aspek manajerial untuk kepentingan pengelolaan sumberdaya komunikasi dalam berbagai bentuk dan konteks dalam mewujudkan efektivitas komunikasi. Konsep manajemen dalam perspektif ilmu komunikasi pada hakikatnya dipahami sebagai proses memengaruhi orang lain.  Selain itu, konsep dari manajemen komunikasi juga memberi saran kepada kita bahwa kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik bukan hanya sebagai hal yang sudah melekat dalam diri kita saja, melainkan sebagai suatu hal yang dapat kita pelajari dan kita kembangkan. Sebagai contohnya, kita dapat

meningkatkan kemampuan kita dalam berkomunikasi agar dapat menjadi seorang komunikator yang memiliki kredibilitas. Disinilah letak kegunaan mempelajari manajemen komunikasi, yaitu agar kita dapat lebih mengerti bagaimana seharusnya berkomunikasi dengan orang lain, sehingga komunikasi yang terjadi merupakan komunikasi yang efektif.

Sebagai subdisiplin ilmu yang relatif muda, manajemen komunikasi juga penting untuk dipelajari sama seperti subdisiplin ilmu komunikasi yang lainnya. Manajemen komunikasi merupakan perpaduan konsep komunikasi dan manajemen yang diaplikasikan dalam berbagai setting komunikasi.

Ada empat alasan yang dapat dikemukakan sebagai landasan signifikansi bagi pengembangan subdisiplin ilmu manajemen komunikasi di dalam situasi globalisasi dewasa ini. Alasan tersebut adalah :

Terkait dengan tujuan ilmu komunikasi

· Menurut Soesanto (1976), komunikasi bertujuan untuk menciptakan keharmonisan diantara pelaku-pelaku komunikasi. Pola tindakan komunikasi untuk mencapai itu semua bukan hanya reaktif semata-mata, tetapi juga harus penuh dengan strategi. Manajemen komunikasi yang menggabungkan antara pendekatan manajemen dengan pengelolaan komunikasi memungkinkan kita untuk mewujudkan keharmonisan dalam komunikasi yang kita lakukan.

· Didasarkan pada karakteristik ilmu komunikasi.

Karakteristik ilmu komunikasi antara lain bersifat irreversible, kompleks, berdimensi sebab akibat, dan mengandung potensi problem. Dilihat dari karakteristik tersebut suatu proses komunikasi sangatlah rumit. Maka suatu tindakan komunikasi haruslah dikelola secara tepat. Disinilah subdisiplin manajemen komunikasi dapat memberikan kontribusinya.

· Terkait dengan kebutuhan fungsionalisasi ilmu komunikasi didalam upaya menciptakan/ knowledge worker di bidang komunikasi.

Knowledge worker adalah tenaga komunikasi yang memiliki wawasan teoritis tentang komunikasi dan memiliki keterampilan dalam mengaplikasikan ilmu tersebut. Dalam studi manajemen komunikasi, suatu model pembelajaran komunikasi yang mengarah pada pembekalan meaningful knowledge danmeaningful skills dapat dikonstruksi.

· Adanya asumsi peran ilmu manajemen akan semakin dominan dalam abad XXI sementara peran ilmu komunikasi akan semakin dibutuhkan dalam era globalisasi.

Berdasarkan asumsi tersebut, maka kedua disiplin ilmu ini bersinergi dalam memecahkan berbagai persoalan sosial-komunikasi di masa sekarang dan akan datang.

MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM KOMUNIKASI ORANG DEWASA

Dalam buku Communication Management karya Michael Kaye, terdapat model komunikasi orang dewasa yang dianalogikan dengan ”Russian Matouschka dolls”.

Boneka terkecil merupakan bagian yang terdalam pada konsep komunikasi orang dewasa ini. Bagian ini merepresentasikan ”self”. Mengerti dan memahami diri merupakan tahap yang

sangat penting dalam mencapai self-management yang efektif. Dalam hal ini, berarti kita melakukan komunikasi intrapersonal yang mencakup sensasi, persepsi, memori dan berfikir.

Boneka yang membungkus ”self doll” adalah ”interpersonal doll”. Unsur interpersonal ini terfokus pada bagaimana ”self” atau diri, berhubungan dengan orang lain, bagaimana individu tersebut berinteraksi dengan individu lainnya dalam melakukan proses komunikasi yang bertujuan untuk membangun makna.

Boneka ketiga adalah ”people-in-system doll”. Disini, perhatian kita mengenai bagaimana sistem sosial atau organisasi dimana  seseorang bekerja, dapat memiliki efek pada orang tersebut dari cara berkomunikasi dengan orang lain di dalam  sistem tersebut.

Boneka keempat yang membungkus seluruh boneka lainnya, merepresentasikan ”competence doll”.

Sangatlah penting untuk mengerti bahwa model kompetensi ini bukan hanya terlihat sebagai bagian terluar atau sebagai casing saja, melainkan sebagai kompetensi manajemen komunikasi yang bisa terdapat di semua level model ”Russian Matouscha doll” ini. Seseorang menjadi kompeten dalam komunikasi intrapersonalnya ketika dia dapat memahami dirinya dan dapat menimbulkan ”self control” atau kontrol diri. Seseorang juga dapat terlihat kompeten ketika dia membangun,  mengkoordinasi dan menjelaskan makna kepada orang lain. Dan terakhir, seseorang dapat dinyatakan kompeten ketika dia memperlihatkan kemampuan untuk mengubah salah satu sistem yang dia jalankan atau orang lain dalam sistem tersebut.

TUJUAN PENDIDIKAN MANAJEMEN KOMUNIKASI

Setiap subdisiplin dari bidang ilmu manapun memilki tujuannya masing-masing bagi para sarjananya. Untuk subdisiplin manajemen komunikasi para sarjananya dibentuk untuk memiliki keahlian dalam merancang, melaksanakan, mengevaluasi berbagai bentuk kegiatan dan sumber daya komunikasi di dalam dan diantara sistem sosial. Maka sarjana ilmu komunikasi dengan spesialisasi manajemen komunikasi diharapkan memiliki:

1. Sikap kritis dan antisipatif terhadap fenomena komunikasi yang terjadi maupun trend perkembangan ilmu dan teknologi komunikasi.

2. Pengetahuan yang mendalam mengenai filosofi,metodologi, dan teori-teori di bidang manajemen komunikasi

3. Keterampilan teknis dan strategis dalam mengelola sumberdaya dan perilaku komunikasi

4. Kemampuan nyata dalam mengelola berbagai sumberdaya komunikasi guna diimplementasikan kedalam program dan aktivitas komunikasi, baik dalam konteks interpersonal, kelompok, organisasi, maupun masyarakat.

5. Sikap kritis dan analitis terhadap berbagai fenomena sosial-komunikasi maupun trend perkembangan ilmu dan teknologi komunikasi.

6. Pengetahuan dan keterampilan dalam merancang,memproduksi, dan mengevaluasi berbagai produk komunikasi

7. Kemampuan mendayagunakan dalam penggunaan teknik-teknik pertukaran informasi.

PERSPEKTIF MANAJEMEN KOMUNIKASI

A. PERSPEKTIF HUBUNGAN SOSIAL

Hubungan dengan orang-orang (investasi) merupakan aspek yang sangat penting dalam manajemen komunikasi dalam upaya mengembangkan hubungan profesional. Efektivitas manajerial tergantung pada kepuasan hubungan profesional dalam pekerjaan. Dalam mempromosikan produktivitas terhadap staf, manajer pelu mengklarifikasi jenis2 peran dan tanggung jawab yang mana para pengusaha harus mengupayakannya.

Performan peran adalah determinan yang penting untuk kestabilan, personal yang hidup dan hubungan timbal balilk yang profesional. Strategi untuk mengurangi ambiguitas dan kelebihan peran.

Kebutuhan orang untuk menetapkan perbedaan jenis-jenis hubungan interpersonal dan profesional.

1. individual to individual

2. individual to group

3. individual to organization

4. group to individual

5. group to group

6. group to organization


B. PERSPEKTIF PENGARUH SOSIAL

Perspektif ini lebih menekankan pada pentingnya penerapan fungsi-fungsi manajemen komunikasi dan memiliki fokus perhatian kepada perubahan (pendapat, sikap, kepercayaan, perilaku). Komunikasi merupakan faktor penentu keberhasilan persuasi. Komunikasi memiliki kemampuan untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang melalui komunikasi persuasif.

Kredibilitas adalah persepsi dan sikap komunikan terhadap komunikator, kredibilitas pada pada persepsi komunikan, jadi tidak inheren dalam diri komunikator. Aristoteles menyebutkan kredibilitas sebagai Ethos, yang terdiri dari good will, good sense dan good moral character. Sedangkan Hovland mengatakan bahwa kredibilitas mencakup expertise (keahlian),trustworthiness (dapat dipercaya), attractiveness (menarik) dan power(kekuatan).

Pendekatan pengaruh sosial memiliki dua konsep pokok, yakni

· Compliance garning (keuntungan)

· Compliance resisting (penolakan)


C. PERSPEKTIF PEMAKNAAN

Komunikasi tidak hanya sekedar pertukaran pesan, tetapi pesan di-encode secara hati-hati.
Komunikasi adalah proses berpikir (construction of meaning).
Construction of meaning dipengaruhi oleh value system, beliefs and attitide, atribution of meaning.
Akurasi dalam construction of meaning
Individual difference variable :  complexity, age and age related developmental concerns, male-female, and self monitoring.

D. PERSPEKTIF KOMPETENSI

Media :      Ekonomi

Lembaga informasi

Manajerial efektif adalah kompetensi komunikasi efektif.

Kompetensi komunikasi:

1. Kemampuan menghadapi kelompok besar/audience/comm.apprehension

2. Kemampuan me-manage dan memecahkan konflik di antara mereka dan khalayak mereka.

Konsep kompetensi dalam komunikasi interpersonal :

· Emphaty

· Suspesion of judgment

· Ownership feelings and thoughts

· Self discloure

· Behavioral ability.

Kompetensi dalam konteks komunikasi interpersonal :

Keterbukaan.
· Bereaksi secara jujur terhadap apa yang dihadapi dan berusaha merasa memiliki terhadap perasaan dan pemikiran pribadi.

Empati.
· Komunikasi yang efektif akan terjadi apabila diantara komunikator dan komunikan terdapat Frame Of Reference dan Field Eksperience yang relatif sama. Apabila terdapat perbedaan, maka komunikator harus berusaha mencari titik persamaan diantara keduanya, dengan cara memproyeksikan dirinya ke dalam dimensi komunikan. Inilah yang disebut dengan empati. Secara teoritis, empati akan menimbulkan simpati. Setelah komunikasn bersimpati terhadap komunikator, maka tujuan-tujuan komunikasinya akan lebih mudah tervapai. Orang yang tadinya sukar rela akan menjadi sukarela.

Supportiveness
· Lebih mengarah kepada penjelasan ketimbang mengevaluasi dan lebih tentatif atau provisional daripada kaku dengan sudut pandang sendiri.

Positive ness
· Bersikap positif dan melihat sesuatu akan berjalan dengan baik-baik saja.

Equality (kesetaraan)

KONSENTRASI STUDI

· Ada tiga konsentrasi studi di jurusan Manajemen Komunikasi, yaitu Konsentrasi Manajemen

KONSENTRASI MANAJEMEN MEDIA

Dalam hal ini, selain sebagai lembaga yang berfungsi untuk menyampaikan informasi, media juga memiliki fungsi ekonomi. Maksud media memiliki fungsi ekonomi juga adalah karena media massa mendapatkan keuntungan dari pemberitaan atau tayangan yang mereka berikan kepada khalayak. Konsentrasi ini mengkhususkan seseorang agar dapat mengatur (manage)

jalannya media massa sehingga terus menerus dapat memberikan keuntungan bagi media itu sendiri dan juga bagi masyarakat.

Konsentrasi ini menghasilkan lulusan yang memimiliki kompetensi sebagai pebisnis media, media planner, dan media analyst.

KOMPETENSI MANAJEMEN MEDIA

1. Perencana Media (Media Planner)

2. Pekerja atau Pebisnis Media (Media Professional)

3. Peneliti Media (Media Analyst)

KONSENTRASI KOMUNIKASI PEMASARAN

Konsentrasi ini lebih menekankan pada cara-cara seseorang mencoba meyakinkan masyarakat agar menggunakan ataupun membuat masyarakat tertarik pada barang yang ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Komunikasi disini juga menjadi sangat penting untuk diperdalam dalam usaha untuk memasarkan produk yang dirancang atau dibuat oleh suatu perusahaan.

Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sebagai konsultan promosi dan pemasaran; perencana, pelaksana, dan evaluator program promosi dan pemasaran; dan analis bidang promosi dan pemasaran.

v  KOMPETENSI MANAJEMEN KOMUNIKASI PEMASARAN

Perencana, pelaksana, evaluator proses promosi dan pemasaran
Konsultan dalam bidang promosi dan pemasaran
Analis dalam bidang promosi dan pemasaran
KONSENTRASI TRAINING AND CONSULTING

Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sebagai konsultan bidang pengembangan SDM komunikasi; perencana, pelaksana, dan evaluator program peltihan dan pengembangan SDM; dan analis bidang dinamika kelompok perilaku organisasi dan kepemimpinan.

v  KOMPETENSI MANAJEMEN PELATIHAN DAN KONSULTANSI

Perencana, pelaksana, evaluator program-program pelatihan/SDM
Konsultan Bidang Komunikasi dan Pengembangan SDM
Event Organizer Komunikasi Organisasional
Analis dalam Bidang Dinamika Kelompok, Organisasi, dan Kepemimpinan
KOMPETENSI LULUSAN MANKOM

Peneliti dan Analis Komunikasi
Praktisi profesional yang memiliki keterampilan dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program komunikasi dalam berbagai bentuk dan konteks.
Konsultan profesional dalam bidang perencanaan strategis, taktis, maupun teknis komunikasi.

PROSPEK KERJA LULUSAN MANKOM

Secara khusus lapangan pekerjaan yang terkait langsung dengan bidang manajemen komunikasi dan memberikan peluang karier yang lebih prospektif antara lain Perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur maupun jasa. Industri media, baik media cetak maupun elektronik,

Industri media, baik media cetak maupun elektronik,
Perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur maupun jasa.
Instansi Pemerintah.
Entrepreneur bisnis komunikasi
Sedangkan prospek karier bagi lulusan manajemen komunikasi antara lain :corporate communication manager, media (industry) manager, brand manager, community development project coordinator, communication policy analyst, marketing communication manager, media and communication training

manager, communication consultant, event organizer, political-social campaign manager, social and development communication manager, social and communication researcher, media relations executive, professional negotiator, diplomat, human resources manager, communication business officer, university lecturer, hingga government speaker, dan lain sebagainya.

Daftar Pustaka

Kaye, Michael. 1994. Communication Management.

Diwan, Parag. 1999. Communication Management.

Sumber : http://fahmulamiq.students.uii.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar