INFO : 21-03-2013 Acara Maulid Yang Diselenggaran Oleh Himako Bertempat Di Aula Fisipol Unimal
Home » , » Aceh : Harus Kita Apakan ?

Aceh : Harus Kita Apakan ?

Written By Unknown on Selasa, 05 Maret 2013 | 14.24


Image
Terinspirasi dari beberapa hal yang saya baca dan saya dengar saya ingin jadi menulis, bahkan kalau bisa sebagai penulis aktif tentunya. Sebenarnya sudah lama saya menginginkan tulisan yang berasal dari pikiran saya dapat diketahui orang. Namun rasa malas pun tak kalah kuatnya dalam diri saya untuk mengetikkan keyboard pada computer sehingga tulisan-tulisan saya tak pernah keluar sehingga tak pernah dapat dibaca orang lain, bahkan tulisan yang saya buat pun tak pernah kelar karena kemalasan yang ada dalam diri ini. Sebenarnya saya sangat malu pada diri saya sendiri, kenapa teman saya bisa menulis sedangkan saya tidak?

                Mulai sekarang saya terus berpikir untuk menulis, karena terlalu banyak hal yang saya pendam dalam benak saya, bahkan saya berpikir seandainya pikiran saya bisa terekam dan keluar dalam bentuk tulisan pasti akan sangat banyak tulisan-tulisan saya. Namun sangatlah mustahil, karena sampai saat ini belum ada teknologi canggih yang mampu berbuat seperti itu. Oleh sebab itu saya terus menggerakkan hati saya untuk menulis.  Semoga tulisan ini mengawali akan keluarnya tulisan-tulisan lain yang lebih produktif dan bermanfaat tentunya.

                Tanoh aceh, tanah leluhur yang makmur dan kaya akan sumber daya alamnya memiliki kisah yang takkan pernah habisnya untuk diceritakan. Begitu istemawanya tanoh rincong ini di mata masyarakat aceh, bahkan dunia pun mengakui betapa lebihnya bumoe aceh ini.
               
                Condongnya matahari ke barat membuat panas pun berkurang, keluar dalam benak saya agar menggerakkan kaki ke tanah lapang  untuk bermain bola bersama teman yang sudah menunggu disana. Tak menunggu lama saya pun segera mengganti pakaian saya untuk segera menuju ke arena. Perlahan langkah kaki saya gerakkan untuk menyusuri jalanan agar bisa segera sampai kesana, di tengah perjalanan pandangan saya tertuju pada sebuah panggung yang di depannya duduk seorang kakek yang melamun dengan sebatang rokok daun di tangannya.

                Pandangan matanya yang lurus ke depan tanpa arah dan tujuan, membuat ayunan langkahku terhenti dan berbelok arah dari tujuan yang sebelumnya untuk menuju ke lapangan bola. Perlahan saya pun menghampirinya,namun dia tidak sadar bahwa seseorang telah berada disampingnya. Dengan halus saya pun menyapanya dengan salam,“assalamu’alaikum nek?”Dengan sedikit terkejut dia pun menjawab “wa’alaikumsalam, hana lon thee na ureng di sampeng”, “pakon tahee that nek, peu neu pikee?” Tambahku padanya. Sedikit merenung, sang kakek pun menjawab, “lon pikee  nanggroe nyak meutuah, peu na salah ngon aceh nyo?”

                Seraya menikmati rokok di tangannya sang kakek pun mulai mencurahkan isi hatinya kepada saya, dia sangat heran dengan keadaan Aceh sekarang ini, masyarakat Aceh yang sekarang hanya mengandalkan dan mengheboh-hebohkan kejayaan dan kemakmuran yang pernah dicapai oleh Sultan Iskandar Muda dulu dan tidak pernah berpikir untuk memajukan Aceh lebih yang dicapai oleh pendahulu kita. Dimana generasi muda Aceh? Anda-anda lah yang harus melanjutkan perjuangan bangsa ini agar bisa berdiri kokoh kelak seperti yang telah dilakukan oleh pendahulu kita. Saya hanya bisa terdiam menunduk tanpa membantah mendengar kata-kata yang keluar dari mulut seorang pria tua itu.

Apa gunanya kejayaan masa lampau jika dihiasi dengan kesengsaraan masa kini, apakah Aceh akan begini-begini terus?
                Saya jadi teringat akan SahAdat Aceh yang pernah diucapkan oleh seseorang “saya bersaksi bahwa sesungguhnya Aceh adalah tanoh impian”, dari kata-kata tersebut sangatlah jelas apa yang diharapkan oleh seluruh rakyat Aceh. Sekilas saya mengartikan SahAdat Aceh, Aceh ini bukanlah warisan dari Iskandar Muda dahulu yang telah memakmurkannya, tetapi bagaimana kita harus mengelolanya sehingga bisa menjadi tanah impian kita bersama.

Penulis : Murdani Rajuli, Mahasiswa Ilmu Komunikasi 09, Unimal

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Kebindo Time's | Zulkhairi | Modif Template
Copyright © 2011. Himako-Unimal - All Rights Reserved
Template Modify by Zulkhairi
Proudly powered by Blogger